Dia mencari awan putih. Awan putih berkata, : "Tubuhmu sangat kecil, saya tidak ingin bermain dengan kamu!"
Dia mencari burung walet. Burung walet berkata, "Engkau tidak dapat terbang tinggi, saya tidak ingin bermain denganmu!"
Layang-layang tidak putus asa, dia mencari angin. Angin berkata, "Engkau terbang sangat lamban, saya tidak ingin bermain denganmu!"
Setelah mendengar perkataan mereka semua, layang-layang sangat sedih, dia merasa dirinya sangat tidak berguna, dia menjadi minder, dan dengan sedih menangis.
Pohon melihat keadaannya, lalu menghiburnya sambil berkata, "Engkau jangan bersedih, coba kita berpikir secara optimis, walaupun engkau lebih kecil dari awan diatas langit, tetapi engkau lebih besar daripada asap dibumi!" Layang-layang setelah mendengar perkataan pohon, merasa apa yang dikatakan ada benarnya, lalu dia menghapus airmatanya.
Pohon melanjutkan berkata, "Coba engkau pikirkan, walaupun engkau terbang lebih rendah daripada burung walet, tetapi engkau dapat terbang lebih tinggi daripada burung pipit!" Layang-layang setelah mendengar perkataannya merasa terhibur, lalu mulai tertawa.
Terakhir pohon berkata, "Walaupun angin dapat terbang dengan cepat, tetapi coba engkau renungkan, bagaimana engkau naik keatas langit?".
"Saya naik melalui angin." Layang-layang menjawab.
Pohon dengan ramah tersenyum berkata, "benarkan, siapa yang berani berkata engkau terbang lebih lambat daripada angin!"
Setelah mendengar semua perkataan pohon, Layang-layang merasa pohon sangat bijaksana. Dirinya harus banyak belajar dengan pohon, menjadi bijaksana. Lalu Layang-layang sambil menggangukkan kepalanya mengucapkan terima kasih kepada pohon. Sekarang dia merasa dirinya sangat optimis, dan dengan gembira dia terbang ke atas langit!" [Yenny Wu / Palangkaraya]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id