KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 02 Februari 2013

TINDAKAN MENENTUKAN TAKDIR

Pada Dinasti Qing, ada saudara kembar yang tinggal di Yuzhang. Mereka tidak hanya berwajah mirip, tapi mereka juga berperilaku hampir sama, sangat mirip sehingga bahkan orang tua mereka tidak bisa membedakan. Di sekolah, bahkan tulisan tangan mereka sangat mirip. Pada usia 20, mereka menjadi pelajar di sebuah akademi pengadilan.

Setelah mereka dewasa, keduanya menikah. Para orang tua khawatir bahwa istri mereka akan mengalami kesulitan membedakan keduanya, sehingga kedua menantu diajarkan membedakan mereka berdasarkan pakaian yang dikenakan. Setahun kemudian, masing-masing istri melahirkan anak laki-laki.

Ketika si kembar berusia 31, mereka pergi untuk mengikuti ujian provinsi. Seorang janda muda yang menarik tinggal di sebelah tempat di mana ujian diadakan. Setelah beberapa saat, dia mencoba merayu sang kakak, tapi dia menolak dengan kata-kata keras.

Dia khawatir bahwa wanita ini akan menggoda adiknya, jadi dia mengatakan kepada adiknya apa yang wanita itu coba lakukan dan menasihatinya: "Kamu dan aku terlihat sangat mirip. Dia mencoba merayuku. Dia kemungkinan besar akan mencoba untuk menggodamu juga. Kamu tidak boleh jatuh dalam rayuannya, jika tidak kamu akan kehilangan kebajikan (pahala)mu." Sang adik mengangguk!.

Janda itu tidak tahu bahwa pria yang coba dia rayu punya saudara kembar. Dia mencoba merayu lagi, tapi kali ini yang dirayu adalah adiknya. Sang adik jatuh dalam rayuannya dan berzinah dengan dia. Setelah beberapa waktu, sang adik berkata kepada wanita itu: "Jika saya sukses dalam ujian kekaisaran, saya akan menikah denganmu." Ternyata, sang kakak berhasil dan sang adik gagal. Jadi, sang adik menipu janda itu dengan mengatakan: "Tahun ini, meskipun saya berhasil, saya masih perlu untuk mengikuti ujian musim semi. Setelah itu, saya akan menikahimu dan kamu akan memiliki kehidupan yang kaya dan bahagia." Lalu ia mengatakan kepadanya bahwa ia telah kehabisan uang untuk persiapan ujian. Janda itu percaya dan memberinya semua uang yang dia disimpan untuk membantu sang adik.

Musim semi berikutnya, sang kakak berhasil lagi. Tentu saja wanita itu berpikir bahwa kekasihnya yang berhasil, sehingga dia sangat berharap untuk menjadi istrinya. Namun, dia tidak pernah mendengar kabar sang adik lagi dan akibatnya jatuh sakit. Dia menulis surat untuk menceritakan perasaan sakit hatinya. Janda itu kemudian meninggal akibat depresi.

Surat wanita janda akhirnya berada di tangan sang kakak. Dia sangat terkejut setelah ia menyadari apa yang terjadi. Dia mempertanyakan perilaku sang adik dan sangat kecewa. Adiknya tidak bisa berkata apa-apa. Tahun berikutnya, anak sang adik mati mendadak. Sang adik begitu sedih sampai tidak bisa berhenti menangis. Dia kehilangan penglihatan karenanya dan meninggal segera setelah itu. [Lidya Tjhai / Pontianak]

* Long jong peng iu KIONG HI HUAT CAI O

Teks Iklan !

Pasang iklan baris usaha anda dibagian bawah artikel ini, dengan cara kontak email Tionghoanews

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA