Dan ajaran-ajaran yang mendidik manusia untuk menjalani Dao (道) ini (wu chang) inilah yang pantas disebut dengan jiao (教) ajaran. Hal ini terkandung dalam sebuah kisah untuk anak-anak seperti dibawah ini.
Di jaman dahulu kala alam masih liar, manusia dan hewan liar masih hidup berdampingan. Sering terjadi serigala liar masuk ke perkampungan untuk mencari makanan dan kadang-kadang memangsa manusia.
Suatu hari seekor induk serigala masuk ke perkampungan dan berhasil menculik seorang bayi. Induk serigala kemudian membawa si bayi kembali ke sarang serigala untuk di mangsa.
Akan tetapi sesampainya di sarang serigala, si bayi karena masih polos dan tidak mengerti, malah bermain dengan bayi-bayi serigala. Bayi-bayi serigala juga karena masih polos dan tidak mengerti, menerima si bayi sebagai teman sepermainan mereka.
Melihat hal itu, induk serigala kemudian tidak sampai hati untuk memangsa si bayi manusia. Malah kemudian membesarkannya bersama anak-anak serigala lainnya sebagai se ekor serigala.
Seiring dengan waktu si bayi manusia kemudian menjadi semakin mirip serigala. Walaupun aslinya ia adalah seorang manusia, tingkah laku maupun suaranya sudah benar-benar seperti seekor serigala.
Hal ini semuanya karena si anak manusia ini dibesarkan dan di didik oleh induk serigala.
Ketika lahir murni dan polos, bertambah usia menjadi sesuai pendidikan dan pengaruh lingkungan. (Oleh: Yong De)
Teks Iklan !
Pasang iklan baris usaha anda dibagian bawah artikel ini, dengan cara kontak email Tionghoanews