Babi A berkata, "Cuaca sangat panas, alangkah nikmatnya jika bisa berendam di dalam kolam kecil itu!"
Babi B menjawab, "Woaa, ide bagus! Saya juga sangat ingin berendam."
Setelah selesai berbicara babi B melanjutkan berkata lagi, "Oh yeh, saya punya akal!"
Babi A berkata, "Akal apa?"
Babi B menjawab, "Coba engkau perhatikan pagarnya sangat rendah, hanya ada seekor babi yang bersedia menjongkok menjadi tangga pijakan sehingga babi yang lain bisa naik keatasnya, maka bisa melewati pagar tersebut!"
Babi A berkata, "Wah akal bagus! Engkau yang berjongkok menjadi tangga pijakan!'
"Apa? Ide ini berasal dari saya!" Babi B dengan marah berkata, "tentu saja engkau yang menjadi tangga pijakan!"
Kedua ekor babi ini mulai bertengkar, mereka berdua sama-sama tidak ada yang akan menjadi babi bodoh yang tidak memperoleh manfaat dan sama-sama tidak mau mengalah. Pada saat bersamaan babi C yang melarikan diri dari rumah jagal, melihat pertengkaran mereka berdua, lalu bertanya.
"Apa yang kalian ributkan? Hari demikian panas kalian masih mempunyai tenaga untuk bertengkar dan tidak cepat melarikan diri…."
Setelah mengetahui kenapa kedua ekor babi tersebut bertengkar, babi C lalu berkata, "Marilah, saya yang akan menjadi tangga pijakan kalian berdua!"
Setelah kedua ekor babi melewati pagar, mereka dengan tidak mengerti bertanya kepada babi C, "Kenapa engkau dengan suka rela menjadi seekor babi bodoh yang tidak memperoleh manfaat apapun?"
"Manfaat?" babi C dengan tidak mengerti bertanya kepada mereka, "Saya seperti tadi kepanasan setengah mati, apakah ada bedanya?"
"Memang tidak ada bedanya, tetapi kami sekarang sungguh nyaman segera dapat berendam!" Babi A dan B dengan gembira berlari melompat masuk ke dalam kolam kecil.
Setelah berendam beberapa saat, Babi A berkata, "Sekarang kita sudah nyaman, sudah saatnya kita pergi dari tempat ini, jika tidak nanti terlihat orang pasti akan menangkap dan membawa kita kembali ke rumah jagal!"
"Benar juga!" Babi B melihat keadaan sekelilingnya lalu menjawab, "Lalu bagaimana kita keluar dari tempat ini?"
"Benar, bagaimana kita bisa keluar dari sini?" Babi A memandang sekelilingnya, tidak melihat jalan keluar, tiba-tiba dia berteriak, "yeh.. saya teringat sebuah cara!"
"Alangkah baiknya! Bagaimana caranya?" jawab babi B.
"Sama dengan tadi seperti kita masuk, hanya salah seekor babi menjadi tangga pijakan, maka salah satu diantara kita dapat memanjat keluar!"
"Ide bagus, kalau begitu engkau yang menjadi tangga pijakan!"
"Apa? Tahukah engkau ide ini berasal dari saya!" Babi A dengan marah berkata, "Tentu saja engkau yang menjadi tangga pijakan!"
"Hei, ide ini saya yang pertama mendapatkannya! Engkau yang menirunya!"
Kedua ekor babi itu mulai bertengkar lagi. Mereka berdua tidak ada yang ingin mengalah dan berkorban. Akhirnya mereka berdua terlihat oleh manusia sehingga membawa mereka berdua kembali ke rumah jagal!.
Cerita ini terlihat dua jenis sifat orang. Sifat yang pertama adalah ada sejenis orang yang dengan egois dari sudut pandangnya yang egois menghadapi orang lain, yang orang lain memiliki dirinya sendiri tidak memilikinya, dia akan berpikir sudah sepantasnya dia juga harus memilikinya. Sifat yang kedua adalah orang yang dari sudut pandangnya tidak merugikan diri sendiri menghadapi orang lain, yang orang lain memiliki dirinya sendiri tidak memilikinya, maka dia akan berusaha dengan jerih payah sendiri untuk mendapatkannya, tetapi dia tidak memaksakan kehendaknya, memang dari awal sudah tidak memilikinya, apakah tidak lebih bagus bergembira untuk orang lain yang memilikinya? Setiap orang memerlukan sedikit bantuannya, memang diri sendiri tidak memiliki apapun, kenapa tidak membantu orang lain mendapatkannya?" [Amanda Lim / Makassar] Sumber: Minghui