KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 26 Oktober 2012

SEBERAPA BANYAKKAH KESALAHAN YANG DISENGAJA?

Dalam kehidupan ini, setiap orang tiada hentinya melakukan kesalahan, serta juga kesal dan marah karena kesalahan orang lain.

Pada suatu akhir pekan, saya bekerja lembur, ternyata dalam data komputer tidak terdapat video yang saya cari-cari. Maka saya bertanya pada suami, apakah dia ingat disimpan di mana. Suami saya menjelaskan bahwa sejak lama sudah dihapus, waktu itu sudah ditanyakan kepada saya dan memperoleh jawaban tidak dipakai, sebab itu dia hanya menyimpan bagian yang lain.

Saya langsung tertegun bingung, segera timbul kemarahan. Saya mulai menyalahkan suami yang tidak mendengarkan dengan baik apa yang saya katakan. Sang suami nampak tidak berdosa, dengan mengatakan mungkin pada waktu itu dia salah dengar, sehingga menghapus begitu saja apa yang dianggapnya tidak penting. Meskipun saya mengetahui bahwa dia melakukan kesalahan itu bukan dengan sengaja, saya masih memerlukan waktu lama baru dapat tenang kembali.

Sesungguhnya kalau dipikir, di dalam kehidupan, kita dapat menjumpai beribu-ribu kesalahan orang lain yang membuat kita tidak dapat menahan amarah, namun di antaranya ada berapa yang benar-benar disengaja? Apalagi bagi orang-orang yang memperhatikan kita, bagaimana mungkin mereka melakukan kesalahan dengan sengaja untuk mempersulit atau membuat saya bermuram hati? Bila dihitung-hitung, sesungguhnya tidak seberapa banyak kesalahan yang dilakukan dengan sengaja, namun pada saat itu ada berapa banyakkah yang dapat kita maafkan dengan lapang dada?

Dipikir-pikir, tiba-tiba saya merasa bahwa diri saya sangat picik. Siapapun tidak ingin melakukan kesalahan yang tidak disengaja, apa lagi orang yang bersangkutan tentu lebih tidak menginginkannya. Sebab itu perlu dimaafkan. Bukan saja memaafkan kesalahan orang lain yang tidak disengaja, juga memaafkan diri kita sendiri.

Terkadang, tidak adanya amarah sudah cukup untuk memperbaiki suatu kesalahan. Dari pada bermurung hati, lebih baik bertanya dulu pada diri sendiri, apakah dia melakukannya dengan disengaja? Dengan memperjelas hal ini mungkin saja hati sudah menjadi lapang. [Irene Ang / Malang] Sumber: Epochtimes

PESAN KHUSUS

Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA