KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 05 September 2012

MEMPEROLOK DIRI SENDIRI

Memperolok sama artinya dengan mengejek. Manusia, hampir seluruhnya tidak senang jika diejek orang lain, tetapi ketidak-senangan adalah urusan Anda sendiri.
Ada sebagian orang memang senang mencari gara-gara, dalam hal tersebut mungkin menyangkut masalah keuntungan bisnis, nama baik dan kedudukan, cinta, psikis, keuntungan politik dan lain sebagainya, menggunakan cara ini untuk memukul jatuh spirit Anda, tetapi ada juga sebagian orang yang sebenarnya melakukan pengejekan ini dengan tak disengaja.

Bagaimana menghadapi pengejekan, kebanyakan orang mengambil sikap 'hutang darah harus dibayar darah'.

Banyak orang yang berpikir, dendam ini jika tidak dibalas bukan lelaki sejati. Sebenarnya manusia, tidak ada seorang pun yang sempurna. Tidak perlu terlalu diperhitungkan atau dimasukkan ke dalam hati terhadap ejekan orang lain yang kadang-kadang menimpa diri kita, jika masalahnya agak serius, tiada salahnya jika kita menggunakan cara memperolok diri sendiri, mengurai permasalahan menjadi tidak ada, mengurai kecanggungan menjadi ketenangan dan kesabaran, mengurai kepasifan menjadi aktif.

Menurut cerita, di dua ribu tahun yang lalu ada seorang ahli filsafat ternama di Yunani bernama Socrates, dia termasuk seorang pria yang takut dengan istri, dirumah sering kali dimarahi oleh istrinya.

Suatu hari entah apa sebabnya, istrinya memarahi dirinya, masih merasa kurang puas, ia mengambil satu baskom air dan menyiramkannya ke tubuh suaminya di depan khalayak ramai. Socrates hampir saja basah kuyup bagaikan ayam yang menjadi sup. Orang-orang tidak tahu apa yang terjadi, tetapi Socrates dengan tenang berkata: "Sebenarnya saya sejak awal sudah tahu, setelah guntur menggelegar akan turun hujan." Perkataannya ini telah menguraikan rasa ektrim malu Socrates di tempat kejadian itu.

Dalam pandangan khalayak ramai, bagaimana menguraikan kesalahpahaman atau luka yang terjadi akibat ejekan orang lain terhadap diri kita, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Kita hanya perlu melapangkan dada (bertoleran), sedikit pengasuhan diri, sedikit pengetahuan, mempunyai rasa simpati serta nyali atau keberanian menanggulangi masalah dengan leluasa. [Susanti Lim / Pontianak]

PESAN KHUSUS

Silahkan dicatat dan klik alamat kategori dibawah ini, sebelum diganti pesan baru:

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

Jangan lupa ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA