KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 17 Agustus 2012

CERMIN

Saat menjelang waktu santap malam bersama dengan kerabat, tak tertahankan saya mengomel begitu saja di depan anak perempuan saya :

"Ah! Dia akan mengulang-ulang kata-kata yang sama lagi, telinga saya yang mendengarkan hampir saja kapalan. Saya berani menjamin, malam ini dia pasti akan bercerita tentang hal-hal yang sudah kedarluarsa, seperti misalnya masalah dia telah tertipu oleh temannya uang sejumlah beberapa puluh juta; masalah tetangga lamanya yang selalu berseteru dengan dia; masalah teman sejawatnya yang menohoknya dari belakang, dan lain-lain sebagainya.

Walaupun masalah-masalah tersebut sudah lama, tetapi setiap bagian kecil tidak akan terlewatkan, dia akan mengatakan berulang-ulang, hal yang paling menyedihkan adalah, dia menggunakan ungkapan persis sama, bahkan saya saja sudah bisa menghafalkan ungkapannya itu, sungguh sangat menyebalkan sampai-sampai kulit kepalaku serasa terkelupas semua!"

"Malam hari ini, lebih baik saya beritahukan kepada dia : Anda jangan buka mulut untuk berbicara, biarkan semua ucapan saya yang mengatakan, Anda lebih baik konsentrasi pada makanan malamnya!"

Dengan tenang anak perempuan saya memandang diri saya dan dia berkata, "Mama, setiap kali dia akan datang, Anda selalu mengatakan kata-kata yang sama, kata-kata yang Anda ucapkan tadi, saya sudah mendengarkan puluhan kali!"
Mendengarkan ucapan anak perempuan saya ini, saya menjadi tercengang. Kata-kata yang diucapkan oleh anak perempuan saya ini, merupakan sebuah cermin. Sebuah cermin yang sangat-sangat terang!

Saya jadi tersadar, ketika hendak membuka mulut mengritik orang lain, maka kita harus lebih dulu melihat pada diri sendiri, mengaca kepada diri sendiri, apakah diri kita juga tidak demikian? Saya pikir-pikir ada benarnya juga, lagian kritikan itu tidak ada manfaatnya, hanya bisa menyakitkan orang lain dan merusak hubungan kita.

Masalah mengritik ini membuat saya teringat akan ungkapan kata-kata biksu dalam film silat untuk berkultivasi mulut, untuk tidak sembarangan dalam berucap, termasuk dalam mengeluarkan pendapat. Dalam berbicara kita harus senantiasa menjaga agar ucapan kita tidak akan menyakiti pihak lain; cermin ini, harus selalu dibawa serta. [Yenny Jie / Palangkaraya]

KLIK MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http:/internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA