KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 25 Agustus 2012

ARAH YANG DIPILIH

Sore hari, teman saya memberikan seminar kepada pimpinan menengah dari beberapa perusahaan, dia minta saya membantunya sebagai penerjemah. Berdiri disana selama tiga jam penuh. Sudah lama sekali saya tidak pernah berdiri sekian lama, sehingga merasakan sepasang kaki saya mati rasa.

Selesai seminar, saya bersama teman keluar gedung, menemukan suhu udara turun sangat banyak, cahaya mentari yang sebelumnya terik telah tertutupi lapisan awan hitam yang pekat. Saat kami hendak berpisah, saya melihat teman itu hendak berjalan kaki pulang ke rumahnya, tetapi kedua tangannya membawa banyak sekali berkas data, bagaimanapun juga saya tidak tahan melihatnya berjalan selama dua puluh menit menerjang angin dingin. Maka itu, saya bersikeras mengantarnya pulang dengan mobil.

Karena telah mengenali tabiat masing-masing, maka teman saya itu juga tidak menolak. Saya menyuruhnya menunggu di depan pintu, sementara saya pergi mengambil mobil. Mungkin karena terlalu lelah, kepala saya terasa agak pusing, setelah menjemput teman saya, tanpa melihat kanan kiri lagi, mobil langsung saya jalankan. Sesampai di tikungan, saya baru menyadari telah berputar jauh, masuk di jalan satu arah, oleh karena itu saya hanya berjalan terus ke depan, berputar-putar di beberapa jalan kemudian baru sampai di rumah teman saya.

Teman bertanya kepada saya, apakah hendak mengerjakan sesuatu searah perjalanan, saya menjawab tidak. Teman saya lalu tertawa terbahak, bertanya lagi apakah saya sudah linglung karena terlalu lelah, tidak mau berjalan di jalanan yang lebih dekat malah memilih jalan jauh yang memutar, dan jalan itu lalu lintasnya agak padat. Saya juga tertawa, memberikan penjelasan kepadanya, memang benar saya agak linglung.

Berbicara dengan teman, lama-lama saya juga menjadi bersemangat lagi. Sambil menemani teman bercengkrama, sambil berpikir, kepastian kita memilih arah benar-benar sama seperti nasib. Kadangkala kita membelok dalam kesadaran bawah sadar, tidak ada kesempatan untuk berbalik kembali, hanya dengan sabar berjalan terus.

Setelah salah, yang harus kita kerjakan bukan terus melakukan kesalahan. Walaupun harus mengorbankan lebih banyak, harus mengalami ujian yang lebih banyak, tetapi akhirnya akan sampai pada tujuan. Terjadi masalah seperti ini, tidak boleh menyalahkan siapapun, kalau harus menyalahkan, salahkan saja arah yang kita pilih semula. Dan kepada pilihan itu ada siapakah yang bisa jelas, bukankah suatu kepastian dalam kebetulan? [Li Cu / Pontianak]
 

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA