KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 20 Juli 2012

TETESAN AIR MENEMBUS BATU

Ada sebuah mitologi siluman buaya  di Jiuijiang Jiangxi, Tiongkok. Sering sekali di sungai Yangtze menimbulkan masalah dan kecelakaan, yang menyebabkan kota nelayan ini menjadi kota mati, sejak munculnya siluman buaya tidak ada orang yang berani tinggal di kota ini lagi.

Pada suatu hari seorang pendeta Tao dari gunung Lu datang ke kota Jiujiang, di rumah seorang penduduk yang bernama Lei Tao menempelkan sehelai kertas, diatas kertas tertulis : "Jika ingin memusnahkan siluman buaya, maka harus melatih kungfu sampai bisa melayang  dan menghilang dalam sekejab. Rahasianya terletak di tetesan air yang bisa menembus batu.

Lei Tao memegang kertas ini merenung sampai lama, melayang dan menghilang dalam sekejab, kenapa harus melayang dan menghilang dalam sekejab? Tetesan air menembus batu apa arti kalimat ini?

Pada saat ini, Lei Tao tiba-tiba melihat sebuah dahan pohon liu tertiup oleh angin daun-daunnya berterbangan, di bumbungan atap rumahnya yang terbuat dari batu ada air yang menetes, dan tetesan air tersebut membuat batu tersebut menjadi sebuah lubang genangan air, dia segera sadar. Bahwa hanya dapat memanah batang dan daun pohon liu yang tenang, bukan ketrampilan yang tertinggi,  tetapi jika dapat memanah dan mengena ke sasaran semua dahan dan daun-daun pohon liu yang tertiup angin kencang.

Menyaksikan hal tersebut, maka itu melupakan ilmu dan ketrampilan memanah yang tak terkalahkan. Sedangkan untuk dapat melatih sampai demikian terampil harus seperti tetesan air yang menembus batu, harus percaya diri, harus gigih, mempunyai keyakinan dan ketekunan; hal tersebut baru bisa berhasil.  Maka mulai saat itu Lei Tao siang malam dengan rajin dan tekun berlatih memanah.

Setelah puluhan tahun berlalu, akhirnya Lei Tao dapat berlatih memanah  dengan kecepatan yang seperti melayang dan menghilang.  Ketrampilan yang tak terkalahkan dan akhirnya dia bisa memusnahkan siluman buaya. Sedangkan batu di atas atap rumahnya menjadi lambang yang menginspirasi orang harus bekerja keras, tekun dan gigih. [Merry Huang / Menado]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA