KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 07 Juni 2012

BERBOHONG

Ketika pada usia muda, saya menyadari bahwa seseorang di waktu yang berbeda, menceritakan sesuatu hal yang sama kepada saya, tetapi yang dikatakan selalu mempunyai versi yang berbeda, terkadang sangat membingungkan.

Hal ini membuat saya berpikir, bahwa perkataan orang ini tidak bisa dipercaya, dia hanya bisa berbohong sehingga membuat saya mempunyai sifat antisipasi terhadapnya, tidak dapat percaya kepadanya lagi. Menurut saya, berbohong sangat mudah kehilangan teman yang bisa mencurahkan isi hati.

Setelah lebih dewasa, saya dapat mengkajinya dengan baik saya menyadari bahwa berbohong tidak saja kehilangan kepercayaan dari teman. Secara kejiwaan juga bisa menyebabkan kerugian besar.

Saya menyadari, ketika saya berbohong kepada seseorang, untuk dapat menyelamatkan persahabatan dengan orang tersebut, saya akan berusaha dengan keras, mengingat perkataan bohong yang pernah saya ucapkan kepadanya, supaya dikemudian hari tidak mengatakan perkataan yang membingungkan dia yang dapat mengungkapkan kebohongan saya.

Seseorang jika terlalu banyak mengatakan perkataan bohong, hanya mengingat perkataan bohong yang dikatakan kepada orang yang dibohongi saja, sudah akan membuat otak dan pikirannya menjadi kusut.

Di dalam pikirannya harus terus mengingat perkataan bohong yang diucapkannya, sehingga di dalam ruang otaknya sudah tidak ada tempat untuk mempelajari dan menyerap hal-hal yang baru dan berguna.

Akhirnya berbohong hanya akan membuat orang tersebut menjadi lamban, pikun, tidak dapat tidur dan gelisah. Di dalam keadaan kejiwaannya seperti ini akan sangat merugikan diri sendiri.

Jika dikaji lebih mendalam lagi, kerugian di dalam hal kejiwaan tidak hanya itu saja. Saya sendiri menyadari, Kenapa orang harus berbohong ? Jika orang tersebut tidak melakukan hal yang "melanggar hati nurani" sehingga memerlukan kebohongan untuk menutupi hal tersebut.

Mungkin juga, orang tersebut mempunyai motif tersembunyi melakukan hal yang ilegal demi mendapat keuntungan, kepercayaan serta simpati dari orang lain.

Seseorang yang jujur dan berani, seperti dalam sejarah orang yang bernama Sima Guang  mengatakan, "Tindakan seumur hidup saya, tidak ada sebuah halpun yang tidak dapat dikatakan / diceritakan kepada orang lain."

Orang yang demikian jujur, apakah diperlukan kebohongan untuk menutup diri sendiri ? Oleh sebab itu psikolog mengatakan "berterus terang" yaitu kebenaran, sebagai indikator penting untuk kematangan kepribadian. [Tonny Tjang / Semarang]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA