"Jika kita hidup dengan nyaman, kita harus memikirkan orang lain yang kurang beruntung. Satu orang melakukan hal yang baik adalah setitik sinar terang, sekelompok orang melakukan hal yang baik adalah seperti Mercusuar yang bersinar, dan jika kita semua bergabung, akan ada cahaya terang benderang dimana-mana…" ucap Gu.
Seorang supir Taxi di Dalian, Gu Qingtai setiap tahun merayakan Hari Pertama Tahun baru sebagai hari Ulang Tahun Kasih Sayang. Gu, yang setiap Tahun Baru Imlek selalu menghias interior taxinya dengan berbagai hiasan Imlek, sudah duapuluh tahun ini berbagi kasih dengan memberikan tumpangan gratis kepada penumpang yang tidak mampu atau cacat, sebagai rasa syukur penghasilan yang telah ia peroleh.
Kini tidak hanya Gu, ada 60 Taxi lain yang juga bergabung dengan Gu. Awal rasa syukur Gu adalah ketika tahun 1993 ia beralih dari buruh pabrik menjadi sopir taxi dan ia mendapat penghasilan yang lebih baik. Suatu hari ditahun 1994, Gu mendapat penumpang seorang laki-laki tua usia 80-an disebuah Rumah Sakit Ketika sampai di tujuan, si kakek dengan tangan gemetar membuka dompetnya yang kosong. Hanya beberapa uang receh yang nilainya tidak seberapa. Gu menolak uang tersebut dengan sopan. Dari kejauhan ia melihat si kakek melambaikan tangan, dengan tangannya yang cacat.
Sejak itu terpatri kuat dihati Gu, kapan saja ia bertemu orang lemah yang membutuhkan, terutama orang cacat dan orang tua, ia akan membawa penumpang tersebut dengan gratis, walau mereka tidak mencegat taxinya !! Awalnya hal itu menimbulkan ketegangan diantara sesama sopir taxi, karena Gu dianggap pamer, bahkan ia pernah akan disingkirkan teman-temannya. Gu tidak membalasnya, tapi tetap teguh menjalankan prinsipnya, hingga akhirnya rekan-rekan sesama sopir taxi dapat memahaminya dan memberinya simpati.
Ia membentuk kelompok "Gu Qingtai Taxi Love Team" menngajak serta bersama-sama para sopir taxi lain dengan tanggung jawab sosial yang besar. Saat ini sudah terdaftar 60 taxi dan 120 supir dari berbagai perusahaan taxi di Dalian yang bergabung dengannya. Sejak bulan Mei 2008 tim tersebut telah membantu mengantar Qi Meijian dan saudara kembarnya , usia 10 tahun, keduanya penyandang cacat tubuh (celebral palsy), dari rumah ke tempat pusat rehabilitasi, selama 10 bulan terapi.
Setelah Federasi Sumbangan Dailan menempatkan kotak sumbangan di didalam tim taxi tersebut, penumpang kadang-kadang memberi sumbangan uang koin bahkan uang kembalian di kotak tersebut.
Gu tidak ingat berapa jumlah orang yang sudah pernah ia tolong, tapi ia tidak akan melupakan orang-orang yang mengirim lagu dan ucapan selamat kepadanya di radio. Tahun 2005 Gu terpilih sebagai sebagai pekerja teladan tingkat Nasional.
Bahkan Petugas lokal Kantor Administrasi Lalu Lintas memberinya hadiah nomor plat mobil BT8888 dengan harapan taxi Gu dapat membawa keberhasilan dan keberuntungan lebih banyak lagi penumpang, dengan angka keberuntungan delapan. [San San / Jakarta]
Seorang supir Taxi di Dalian, Gu Qingtai setiap tahun merayakan Hari Pertama Tahun baru sebagai hari Ulang Tahun Kasih Sayang. Gu, yang setiap Tahun Baru Imlek selalu menghias interior taxinya dengan berbagai hiasan Imlek, sudah duapuluh tahun ini berbagi kasih dengan memberikan tumpangan gratis kepada penumpang yang tidak mampu atau cacat, sebagai rasa syukur penghasilan yang telah ia peroleh.
Kini tidak hanya Gu, ada 60 Taxi lain yang juga bergabung dengan Gu. Awal rasa syukur Gu adalah ketika tahun 1993 ia beralih dari buruh pabrik menjadi sopir taxi dan ia mendapat penghasilan yang lebih baik. Suatu hari ditahun 1994, Gu mendapat penumpang seorang laki-laki tua usia 80-an disebuah Rumah Sakit Ketika sampai di tujuan, si kakek dengan tangan gemetar membuka dompetnya yang kosong. Hanya beberapa uang receh yang nilainya tidak seberapa. Gu menolak uang tersebut dengan sopan. Dari kejauhan ia melihat si kakek melambaikan tangan, dengan tangannya yang cacat.
Sejak itu terpatri kuat dihati Gu, kapan saja ia bertemu orang lemah yang membutuhkan, terutama orang cacat dan orang tua, ia akan membawa penumpang tersebut dengan gratis, walau mereka tidak mencegat taxinya !! Awalnya hal itu menimbulkan ketegangan diantara sesama sopir taxi, karena Gu dianggap pamer, bahkan ia pernah akan disingkirkan teman-temannya. Gu tidak membalasnya, tapi tetap teguh menjalankan prinsipnya, hingga akhirnya rekan-rekan sesama sopir taxi dapat memahaminya dan memberinya simpati.
Ia membentuk kelompok "Gu Qingtai Taxi Love Team" menngajak serta bersama-sama para sopir taxi lain dengan tanggung jawab sosial yang besar. Saat ini sudah terdaftar 60 taxi dan 120 supir dari berbagai perusahaan taxi di Dalian yang bergabung dengannya. Sejak bulan Mei 2008 tim tersebut telah membantu mengantar Qi Meijian dan saudara kembarnya , usia 10 tahun, keduanya penyandang cacat tubuh (celebral palsy), dari rumah ke tempat pusat rehabilitasi, selama 10 bulan terapi.
Setelah Federasi Sumbangan Dailan menempatkan kotak sumbangan di didalam tim taxi tersebut, penumpang kadang-kadang memberi sumbangan uang koin bahkan uang kembalian di kotak tersebut.
Gu tidak ingat berapa jumlah orang yang sudah pernah ia tolong, tapi ia tidak akan melupakan orang-orang yang mengirim lagu dan ucapan selamat kepadanya di radio. Tahun 2005 Gu terpilih sebagai sebagai pekerja teladan tingkat Nasional.
Bahkan Petugas lokal Kantor Administrasi Lalu Lintas memberinya hadiah nomor plat mobil BT8888 dengan harapan taxi Gu dapat membawa keberhasilan dan keberuntungan lebih banyak lagi penumpang, dengan angka keberuntungan delapan. [San San / Jakarta]