Pada suatu hari semua karyawan perusahaan tersebut bergegas untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada bosnya, semuanya telah pergi agak awal dengan tergesa-gesa. Malangnya, Nick tanpa sengaja terkurung dalam sebuah lemari es besar di kereta. Nick dengan sekuat tenaga terus mengetuk lemari es dan berteriak, malangnya semua karyawan perusahaan itu telah pergi, sama sekali tidak ada orang yang bisa mendengarnya.
Telapak tangan Nick sampai merah dan bengkak mengetuknya, dan kerongkongannya menjadi serak dan kering, namun tidak ada juga orang yang memperhatikannya, akhirnya ia hanya bisa kesal duduk di atas lantai lemari es meredakan napasnya. Semakin dipikirkan dia semakin takut, dalam hati berpikir: suhu lemari es hanya 0 F, jika tidak keluar juga, pasti bisa mati kedinginan dan kehabisan udara didalam. Lalu mau tidak mau dia dengan tangan yang gemetar, mencari pulpen dan kertas, untuk menulis surat wasiat. Pada hari kedua di waktu pagi, karyawan perusahaan mulai berdatangan masuk kerja. Mereka membuka lemari es, dan secara mengejutkan menemukan Nick jatuh pingsan di atas lantai. Saat mereka akan membawa Nick untuk diberikan pertolongan darurat, sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi.
Saat lemari es diperiksa, semuanya menjadi sangat terkejut, karena power pendingin lemari es tidak diaktifkan (lemari es tidak dinyalakan), lemari es raksasa ini juga memiliki oksigen yang cukup, yang lebih membuat orang merasa heran adalah, suhu dalam lemari hanya berkisar 61 F, namun di luar dugaan Nick menjadi mati (kedinginan)!
Sebenarnya, semangat barulah sumber kekuatan, yang benar-benar mengalahkan diri kita hanya perasaan kita sendiri. Apabila tekad telah hilang, berarti segalanya juga tiada lagi. [Elisabeth Wang / Banda Aceh]