KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 14 Januari 2012

KETULUSAN HATI ANAKKU

Lampu jalan sudah menyala, saya membawa Shanli kecil keluar dari toko mainan anak-anak, kami baru saja membeli hadiah yang lucu untuk dihadiahkan kepada seorang anak.

Saya menggendong Shanli kecil, dan Shanli kecil menggendong beruang kecil.

"Setelah tidur beberapa malam tahun baru imlek akan segera tiba,  benarkah mama?"

Shanli kecil bertanya kepadaku. Dia selalu memakai tidur untuk menghitung waktu.

"Ehm" saya berpikir sejenak "Tidur 7 kali lagi maka tahun baru imlek akan tiba."

"Tidur enam belas kali berapa lamakah mama?" Dia tahu sewaktu menyetir mobil saya tidak suka berbicara.

"Mama, dapatkah mama menghitungnya untuk Shanli."

"Shanli hitung sendiri ya."

"Tetapi Shanli suka mendengar suara mama menghitung."

Dia selalu begitu, ingin mendengar saya menghitungnya, bahkan ingin saya menghitung dengan cepat, karena dengan begitu dia merasa tahun baru imlek akan segera tiba.

Shanli kecil menggendong beruang kecilnya masuk kedalam kamarnya, saya tahu dia sangat menyayangi beruang kecil ini, saya juga menyukai beruang kecil ini, ini adalah seekor boneka beruang yang memakai baju yang indah.

Setelah berdoa, saya memeluk Shanli kecil dan menciumnya dengan lembut saya berkata kepadanya, "Peluklah beruangmu, tidurlah! Dengan cinta kasihmu serta beruang kecil ini bersama-sama persembahkan kepada gadis kecil itu."

"Siapa nama gadis kecil itu mama?"

"Saya tidak tahu."

"Apakah dia sangat miskin?"

"Ehm, mama rasa dia perlu bantuan."

Angin malam berhembus dengan kencang, bintang-bintang dilangit terlihat sangat terang, Shanli kecil telah tidur, saya menyelimutinya, tangan saya teraba baju beruang kecil yang lembut serta tangan Shanli kecil yang hangat, saya membungkukkan badan memperhatikan Shanli kecil, nafasnya yang halus membuat bulu-bulu beruang kecil berdiri. Tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya.

"Kenapa tidak membiarkan boneka beruang ini tetap menemani Shanli kecil?"

Saya segera merasa terkejut, saya tidak pantas mempunyai pikiran yang demikian egois, pada saat di toko pertama kali melihat beruang kecil ini saya telah tahu ini adalah hadiah tahun baru yang cocok untuk si gadis kecil, anak buruh cuci yang tinggal di dekat rumah itu, saya juga berpikir, mungkin gadis kecil itu sedang berdoa kepada Tuhan meminta hadiah tahun baru imlek beruang kecil ini…tetapi…. Shanli kecil juga menyukai beruang kecil ini.

Bintang-bintang di langit terlihat terang, lampu dikamar juga terang, saya tahu Tuhan tidak akan menyukai niat pikiran saya saat ini.

Sinar matahari menembus pohon menyinari kamar, Shanli kecil memeluk beruang kecilnya duduk ditempat tidurnya. Saya menjadi sangsi.

"Shanli menyukai beruang kecil ini?"

"Suka"

"Apakah Shanli akan menyimpannya untuk dirimu sendiri?"

Shanli mengangkat kepalanya, matanya memancarkan sinar gembira.

"Apakah boleh?"

"Seandainya, Shanli mengambil sesuatu barang untuk menggantikannya.." Saya mengambil seekor boneka anjing kecil dari rak mainannya, saya tidak menyukai boneka anjing ini.

"Mana boleh begitu mama?" "Shanli sudah memiliki banyak mainan, sedangkan gadis kecil itu, mungkin hanya memiliki satu mainan ini saja?"

Dia sedang mengatakan perkataan yang biasa saya ajarkan, tetapi saya masih coba membantahnya.

"Tetapi anjing kecil ini, mungkin gadis itu menyukainya…" ujarku mencari pembenaran.

Shanli merenung sebelum akhirnya menguap dan pergi tidur.

Pada siang hari, saya sendirian duduk didepan jendela, hati saya sangat tidak tenang, saya tahu, jika saya memberikan boneka anjing kecil bekas kepada gadis kecil itu, walaupun mungkin ia tidak tahu kalau itu bekas, ia akan merasa kecewa, sedangkan cinta kasih saya akan terlihat sangat menyedihkan. Saya tahu, ketika saya menyerahkan sesuatu barang yang saya tidak suka sebagai kado. maka kado saya akan seperti hati yang jelek ini.

Tiba-tiba, saya mendengar suara bus berhenti, Shanli kecil telah pulang dari sekolah.

"Mama." Dia berbisik ditelinga saya.

"Ehm?"

"Walaupun saya sangat menyukai beruang kecil ini, tetapi saya pikir lebih baik saya hadiahkan saja kepada gadis kecil itu."

Saya memeluk Shanli kecil, tangan saya meraba baju lembut dari beruang kecil ini, terasa tubuh kecil Shanli yang hangat, hati saya penuh dengan keharuan dan kehangatan. [Suzanna Lao / Jakarta]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA