Pada suatu waktu ada seorang kakek dari bangsa Cherokee sedang berbicara dengan cucunya.
"Ada perkelahian yang terjadi di dalam diriku. Ini adalah pertarungan yang mengerikan, dan itu adalah antara dua serigala," katanya kepada cucunya itu.
Salah satu serigala yang buruk dan jahat. Dia adalah kemarahan, iri hati, perang, keserakahan, mementingkan diri sendiri, kesedihan, penyesalan, rasa bersalah, kebencian, rendah diri, kebohongan, kebanggaan palsu, arogan, egois dan kesombongan.
Serigala lainnya adalah yang baik. Ia ramah, menyenangkan, kedamaian, cinta, harapan, ketenangan, kerendahan hati, kebaikan, kebajikan, keadilan, kejujuran, empati, kemurahan hati, kebenaran, kasih sayang, rasa syukur, dan introspeksi ke dalam.
"Ini pertarungan yang sama yang sering terjadi di dalam hatimu dan juga di dalam setiap hati manusia lainnya," tambah si kakek.
Cucunya itu terdiam, merenungi tentang apa kakeknya baru saja katakan. Lalu akhirnya dia berseru, "Oyaa Kakek, lalu serigala mana yang akan menang?"
Cherokee tua menjawab, "Salah satu yang sering kamu kasih makan." [Teo Ai Ping / Jakarta]
"Ada perkelahian yang terjadi di dalam diriku. Ini adalah pertarungan yang mengerikan, dan itu adalah antara dua serigala," katanya kepada cucunya itu.
Salah satu serigala yang buruk dan jahat. Dia adalah kemarahan, iri hati, perang, keserakahan, mementingkan diri sendiri, kesedihan, penyesalan, rasa bersalah, kebencian, rendah diri, kebohongan, kebanggaan palsu, arogan, egois dan kesombongan.
Serigala lainnya adalah yang baik. Ia ramah, menyenangkan, kedamaian, cinta, harapan, ketenangan, kerendahan hati, kebaikan, kebajikan, keadilan, kejujuran, empati, kemurahan hati, kebenaran, kasih sayang, rasa syukur, dan introspeksi ke dalam.
"Ini pertarungan yang sama yang sering terjadi di dalam hatimu dan juga di dalam setiap hati manusia lainnya," tambah si kakek.
Cucunya itu terdiam, merenungi tentang apa kakeknya baru saja katakan. Lalu akhirnya dia berseru, "Oyaa Kakek, lalu serigala mana yang akan menang?"
Cherokee tua menjawab, "Salah satu yang sering kamu kasih makan." [Teo Ai Ping / Jakarta]