Dari dulu hingga sekarang, penyair kritis selalu mengambil topik yang mengatakan waktu itu sangat pendek, memperingatkan kita semua harus berusaha dengan giat, jangan menyia-nyiakan waktu.
Dalam puisi Pi Pa Xing yang ditulis Bai Ju Yi pernah mengatakan: "Kegembiraan tahun ini berulang tahun depan, tahun demi tahun dilewatkan dengan santai." Namun, kepada waktu yang berlalu, ada berapa orang kah yang bisa menghadapi dengan wajar dan lepas?
Karenanya ada orang yang mengatakan, lahir, tua, sakit, mati adalah nasib yang tidak bisa dihindari manusia, pada akhirnya manusia tak akan luput dari kematian, buat apa mengarungi hidup dengan serius? Benarkah kita hanya bisa bersikap pasif dan pesimis?
Tidak benar! Sering mendengarkan kata-kata seperti ini: "Anda tidak bisa memperpanjang hidup Anda, tetapi Anda bisa memastikan lebarnya kehidupan Anda." Jikalau tidak bisa menahan langkah waktu yang tak berperasaan, maka lebih baik menenangkan diri, untuk menghayati makna dari kehidupan, menggunakan sikap positif yang tepat untuk menghadapi kehidupan. Ada orang yang seumur hidup berkutat di medan pertempuran, namanya tercatat dalam sejarah, ada orang yang menyandarkan diri dalam sastra, menciptakan karangan yang besar sepanjang masa. Lebar dari kehidupan mereka sedang bertambah, dan dilalui dengan membujur masa lalu hingga sekarang!
Sedangkan saya, memilih sebuah jalan untuk kembali pulang ke asal jati diri. Cerita yang mengatakan berkultivasi untuk mendapatkan jalan kesempurnaan itu dari dulu sudah ada, melalui berkultivasi, meningkatkan Xin Xing (watak, kualitas moral), membuat diri kita yang berada dalam dunia fana yang keruh ini mempunyai kesempatan terlepas dari dunia fana. Walaupun kehidupan ini mempunyai pengalaman berbeda dari kesedihan dan kegembiraan yang silih berganti, saya memilih bersyukur dan menghadapi kesemuanya ini.
Bersyukur, karena mempunyai kegagalan, baru ada kesempatan untuk mengasuh diri dan rela menghadapinya, baru bisa terkejut gembira seperti perkataan, "Setelah melewati bayangan pohon Willow, akan ada kecerahan bunga dan sebuah desa lain." Ketika titik akhir dari kehidupan ini tiba, saya akan mencapai ke sana dengan anggun, tersenyum, tanpa penyesalan!
Orang-orang zaman sekarang, mengejar kehidupan ilmu dan teknologi, serta hidup dalam kungkungannya. Ada orang yang sudah melupakan banyak kecerdasan dan warisan kebudayaan berharga yang ditinggalkan para leluhur kepada kita.
Kebanyakan orang memilih mengejar nama dan keuntungan, hidup dalam kehidupan yang menyembah kepuasan materi, melewati hari-hari mengejar dan berusaha yang mereka anggap adalah hari yang "ceria"! Namun ketika lagu kehidupan ini sudah sampai pada titik akhir, baru tercengang bahwa semua benda yang kita miliki itu adalah semu, waktu itu baru menyesali "terlewatkan dengan santai", bukankah sudah terlambat? [Yu Sheng / Tionghoanews]
Dalam puisi Pi Pa Xing yang ditulis Bai Ju Yi pernah mengatakan: "Kegembiraan tahun ini berulang tahun depan, tahun demi tahun dilewatkan dengan santai." Namun, kepada waktu yang berlalu, ada berapa orang kah yang bisa menghadapi dengan wajar dan lepas?
Karenanya ada orang yang mengatakan, lahir, tua, sakit, mati adalah nasib yang tidak bisa dihindari manusia, pada akhirnya manusia tak akan luput dari kematian, buat apa mengarungi hidup dengan serius? Benarkah kita hanya bisa bersikap pasif dan pesimis?
Tidak benar! Sering mendengarkan kata-kata seperti ini: "Anda tidak bisa memperpanjang hidup Anda, tetapi Anda bisa memastikan lebarnya kehidupan Anda." Jikalau tidak bisa menahan langkah waktu yang tak berperasaan, maka lebih baik menenangkan diri, untuk menghayati makna dari kehidupan, menggunakan sikap positif yang tepat untuk menghadapi kehidupan. Ada orang yang seumur hidup berkutat di medan pertempuran, namanya tercatat dalam sejarah, ada orang yang menyandarkan diri dalam sastra, menciptakan karangan yang besar sepanjang masa. Lebar dari kehidupan mereka sedang bertambah, dan dilalui dengan membujur masa lalu hingga sekarang!
Sedangkan saya, memilih sebuah jalan untuk kembali pulang ke asal jati diri. Cerita yang mengatakan berkultivasi untuk mendapatkan jalan kesempurnaan itu dari dulu sudah ada, melalui berkultivasi, meningkatkan Xin Xing (watak, kualitas moral), membuat diri kita yang berada dalam dunia fana yang keruh ini mempunyai kesempatan terlepas dari dunia fana. Walaupun kehidupan ini mempunyai pengalaman berbeda dari kesedihan dan kegembiraan yang silih berganti, saya memilih bersyukur dan menghadapi kesemuanya ini.
Bersyukur, karena mempunyai kegagalan, baru ada kesempatan untuk mengasuh diri dan rela menghadapinya, baru bisa terkejut gembira seperti perkataan, "Setelah melewati bayangan pohon Willow, akan ada kecerahan bunga dan sebuah desa lain." Ketika titik akhir dari kehidupan ini tiba, saya akan mencapai ke sana dengan anggun, tersenyum, tanpa penyesalan!
Orang-orang zaman sekarang, mengejar kehidupan ilmu dan teknologi, serta hidup dalam kungkungannya. Ada orang yang sudah melupakan banyak kecerdasan dan warisan kebudayaan berharga yang ditinggalkan para leluhur kepada kita.
Kebanyakan orang memilih mengejar nama dan keuntungan, hidup dalam kehidupan yang menyembah kepuasan materi, melewati hari-hari mengejar dan berusaha yang mereka anggap adalah hari yang "ceria"! Namun ketika lagu kehidupan ini sudah sampai pada titik akhir, baru tercengang bahwa semua benda yang kita miliki itu adalah semu, waktu itu baru menyesali "terlewatkan dengan santai", bukankah sudah terlambat? [Yu Sheng / Tionghoanews]
Sumber Artikel: Google Search Engine