Orang ini bershio tikus, oleh sebab itu dia mengganggap tikus sebagai malaikat pelindungnya, sangat menghormati mereka.
Bukan hanya dirinya yang menghormati tikus, semua keluarganya tidak boleh membasmi tikus. Dia juga berpesan mereka semua harus melindungi tikus.
Oleh sebab itu didalam rumahnya tidak ada seekor kucingpun, istrinya juga harus berhati-hati, tidak boleh menyakiti tikus.
Oleh sebab itu, tikus dirumahnya berkeliaran dan merajalela, sangat berani. Didalam ruang tamu, ruang makan, kamar tidur gerombolan tikus besar dan kecil berkeliaran memakan apa saja yang disukainya, tidak ada orang yang melarang mereka.
Bukan hanya itu, tikus-tikus ini kemudian mengajak tikus-tikus disekitarnya dengan mengatakan kepada mereka bahwa dirumah ini bagaikan surga, apapun tidak perlu takut, oleh sebab itu semakin lama semakin banyak tikus-tikus yang pindah ke rumah itu.
Mendapat serangan tikus yang ganas, perabot, kursi, meja, lemari tidak ada yang sempurna, semuanya digigit tikus, baju-baju didalam lemari juga menjadi compang camping digigit tikus. Tidak ada sepotong baju yang utuh. Makanan juga sisa yang ditinggalkan oleh tikus.
Setelah malam hari, maka tikus akan berkeliaran dan berpesta pora. "Cit..cit...cit" menggigit apa saja, semua menjadi kacau balau, suaranya sangat membisingkan membuat orang tidak bisa tidur. Di siang hari juga sama, berjalan dan berlari seenaknya, tanpa memperdulikan orang, seperti dialah raja di dalam rumah tersebut.
Setelah beberapa tahun, tuan rumah ini pindah tugas ke luar kota sehingga rumah ini dijual ke orang lain. Tetapi tikus-tikus tersebut masih seperti dahulu, bahkan makin ganas.
Pemilik rumah yang baru sangat marah dan heran, berkata kepada orang lain, "Tikus-tikus menyebalkan, jika di malam hari mencuri-curi makan masih bisa ditoleransi, sekarang malahan sangat berani, sungguh menyebalkan, kita harus mencari jalan membasminya!."
Akhirnya, mereka memelihara beberapa kucing besar dengan menutup rapat semua pintu dan jendela juga menutup semua jalan keluar. Menyemprotkan pembasmi tikus ke selokan-selokan dan menyuruh puluhan orang yang ahli menangkap tikus untuk membunuh mereka. Tikus-tikus ini mendapat serangan demikian dahsyat, sehingga semuanya mati.
Tikus-tikus tidak tahu diri itu, mereka berpikir semua pemilik rumah menaruh perhatian kepada mereka. Ini adalah kesalahan besar. Mereka yang merajalela sendiri seenaknya akhirnya memprovokasi bencana bagi dirinya sendiri.
Manusia juga sama. Jangan sombong, mengekspos kemenangan atau kekayaan yang diperoleh saat itu dan kemudian lupa diri, jika tidak, nasibnya maka akan sama dengan tikus-tikus dari Yongzhou! [Natalia Lim / Cirebon]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id