KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 18 September 2012

NASIB SUDAH DITENTUKAN, TAKDIR DARI LANGIT

Oleh karena waktu ujian untuk guru kepala SD semakin dekat, dengan tidak terasa tekanan juga semakin besar. Tidak peduli buku jenis apapun yang saya baca, tidak satu pun yang bisa diingat, hati pun merasa kacau balau.

Teringat waktu saya masih kuliah ada seorang professor bernama Henry  (nama samaran), saya pernah meng-ambil tiga mata kuliah pelajarannya. Pada saat itu professor Henry adalah seorang professor yang sangat disukai oleh para mahasiswa.

Hal yang paling istimewa di saat dia mengajar adalah dia senang sekali menambahkan filsafat kehidupan di saat dia mengajar. Karena di satu sisi saya berniat melepaskan kepenatan hati, dan di sisi lain saya ingin mendapatkan wejangan, maka saya pergi mengunjungi professor Henry yang sudah pensiun.

Setelah berbasa-basi dan menanyakan maksud dari kunjungan saya, professor Henry mulai membuka mulut untuk bercerita.

"Orang sudah berumur seperti saya ini, hari-hari mendatang sudah tidak banyak, pengalaman masa lalu juga tidak sedikit, biarkanlah saya menceritakan sedikit perasaan masa lalu!"

Satu tahun setelah baru lulus dari perguruan tinggi, ibu saya karena sakit keras berbaring di atas ranjang. Para dokter sudah angkat tangan, karenanya saya berpikir untuk meminta pertolongan Buddha dan Dewa. Lalu saya pergi ke kuil Xuantian yang ada di dekat rumah mengundang patung dewa Xuantian untuk ke rumah.

Malam itu juga setelah diadakan ritual, masih belum jelas mengundang dia ke rumah itu untuk keperluan apa, Dewa Xuantian sudah langsung memberitahu saya, "Sifat Anda sangat unik, keluarga Anda tidak ada seorang pun yang memahami Anda, kelak beberapa tahun kemudian Anda bisa ke luar negeri."

Saat itu saya berpikir beban hutang dalam keluarga masih sangat besar, mana mungkin ada kesempatan sekolah keluar negeri? Apa lagi saat itu gaji dari seorang guru SMP sangat minim, tidak cukup untuk meng-hidupi keluarga, mana mungkin bisa keluar negeri. Diam-diam saya berbisik di dalam hati, tetapi nampaknya saya menganggukkan kepala tanda mengerti.

Tidak disangka beberapa tahun kemudian, departemen P&K mendadak menambahkan "Pendidikan dalam jabatan" ke dalam kolom budget negara untuk  belajar di luar negeri.

Kebetulan tahun pertama ada bidang pendidikan khusus. Ketika itu awalnya saya seorang guru SMP kemudian pindah mengabdi di sekolah khusus. Saya masih awam di bidang pendidikan khusus, karena latar belakang pendidikan saya adalah pendidikan umum, jadi pengetahuan dalam bidang ini masih sangat terbatas.

Pekerjaan mengajar dan belajar seringkali menemui hambatan. Ketika ada kesempatan mengikuti penataran pendidikan khusus tentu saja girang bukan main.

Saya lalu mendaftarkan diri, menempuh ujian, dan berhasil mengikuti penataran. Dengan demikian telah mem-buktikan kata-kata mutiara: "Ketika manusia lahir, seumur hidupnya telah tertata di sana."

Beberapa tahun kemudian saya pindah tugas lagi mengajar di sekolah kejuruan, maka saya mempunyai dua kali kesempatan ke luar negeri .

Ini terjadi ketika saya masih mengajar di sekolah A, saya telah lulus ujian mendapatkan "Pendidikan dalam jabatan". Menyusul pada saat liburan musim panas di tahun itu, ada kesempatan bagus pindah ke sekolah B untuk mengajar.

Akhirnya saya berhasil pindah mengajar di sekolah B, dan prosedur belajar ke luar negeri juga sudah rampung. P&K mengeluarkan surat pemberitahuan kepada sekolah B bahwa, "Orang tersebut telah lulus ujian dan men-dapatkan Pendidikan dalam jabatan, akan keluar negeri pada tanggal sekian-sekian, mohon diberi izin."

Akhirnya kepala sekolah B ini sangat marah. Dia berkata bahwa menerima saya ke sekolah B adalah untuk bekerja (mengajar), bukan untuk belajar di luar negeri.

Dia mempertahankan agar saya memilih batal keluar negeri atau mengundurkan diri. Soal memilih ini, kelihatannya ada dua pilihan, sebenarnya jawabannya hanya satu yaitu: membatalkan ke luar negeri.

Sebenarnya belajar ke luar negeri bermanfaat bagi sekolah, bagi para murid, juga bagi saya sendiri. Jika dipikir-pikir mendapatkan pendidikan ke luar negeri dengan biaya negara, apakah bisa begitu mudah men-dapatkannya?

Lagi pula biaya perjalan-an ke luar negeri yang dikeluarkan oleh negara sangat menguntungkan. Setengah dari uang itu sudah cukup untuk biaya hidup. Karena itu satu tahun saya bisa berhemat 6,000 dollar Amerika, saya bisa berhemat sejumlah uang untuk membayar hutang. Dipikir-pikir betapa besar kerugian saya!

Demi mempertahankan mata pencaharian, akhirnya saya membatalkan belajar ke luar negeri.

Akan tetapi pada tahun kedua, sekolah kejuruan diganti dengan universitas, dan memilih guru pengajar untuk ditatar di luar negeri dengan biaya negara. Karena saya telah melepaskan kesempatan pada tahun lalu, maka saya berhak mengikuti pemilihan. Karena hal ini juga, saya baru bisa mendapatkan gelar doktor.

Dari dua hal di atas bisa dilihat, mendapatkan dan kehilangan di dalam kehidupan manusia sebenarnya semuanya sudah ditentukan oleh nasib, seperti kata pepatah :

"Nasib sudah ditentukan, takdir dari langit. Jika dalam nasib itu ada, tak perlu dipaksakan, karena walaupun ingin mendapatkan juga tidak bisa."

Jadi Anda sekalian boleh berlega hati, berusahalah dalam batas wajar. Manusia boleh berusaha, tetapi Tuhan yang menentukan, segalanya pada akhirnya sesuai kodrat yang ada! [Huang Yade / Pematang Siantar]
 
Silahkan klik menu kategori lain di bawah ini:

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

Atau ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA