KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 28 Agustus 2012

PIKIRAN TERGANGGU JIKA TIDAK ADA YANG PERDULI

Seseorang bisa menjadi terganggu pikirannya pada suatu kejadian didalam hidupnya dan kasus itu menjadi berlarut-larut hanya karena orang lain tidak punya kesabaran untuk mendengarkan dan memberinya keadilan.

Ada sebuah kejadian nyata pada zaman Dinasti Song (960-1279 A.D) Suatu hari di kantor pemerintahan kepala desa Wang Han yang baru dilantik.

Ketika itu datang seorang wanita yang kurang waras, meminta waktu ingin mengadukan suatu masalah kepada kepala desa. Menurut staff-staff kantor pemerintahan tersebut, wanita ini sudah beberapa kali datang dan melakukan hal yang sama, namun kepala-kepala desa terdahulu menolak menemuinya dengan alasan tidak punya waktu dan menyuruh satpam mengusirnya.

Namun wanita ini kemudian jadi membuat keributan dengan marah-marah di luar kantor kepala desa.  Wang Han berpikir sejenak dan kemudian menyuruh staff-nya untuk mengantar wanita itu masuk menemuinya.

Wanita yang terlihat sudah berumur itu mulai bicara. Wang Han mendengarkan apa yang dikatakan wanita itu dengan penuh perhatian juga mengajukan banyak pertanyaan. Wanita itu bicaranya gagap dan terputus-putus, namun Wang Han akhirnya mengerti inti dari masalah yang ingin diungkapkan wanita itu.

Dia adalah isteri seseorang, namun ia tidak bisa punya anak. Suaminya menghamili perempuan muda dan mempunyai seorang anak. Saat suaminya meninggal, perempuan muda itu menguasai rumah dan harta suaminya, dan mengusir istri sah ini pergi keluar. Wanita ini sudah berkali-kali memohon kepada kepala desa dan para hakim untuk mencari keadilan, namun tidak digubris. Dia sangat frustasi dan akhirnya menjadi kurang waras.

Wang Han mempelajari kasus ini, dan memerintahkan polisi untuk mengurus pengembalian rumah dan harta kepada wanita ini. Wanita tesebut kembali pulih dengan cepat dari sakitnya dan sangat berterimakasih kepada Wang Han.

Penduduk kampung memuji kepala desa mereka yang sabar, rendah hati dan perduli kepada siapapun. Kejadian ini terdengar sampai pemerintah pusat, dan Kaisar mengeluarkan maklumat menganugerahi Wang Han 300 gulung kain sutera dan satin. [Lily Ng / Padang]

Silahkan klik menu kategori lain di bawah ini:

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

Atau ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA